Tips Resign dari Kantor Toxic
Diunggah oleh Admin SK pada 30 Jan 2024
Anda merasa tidak betah kerja di kantor toxic? Rasanya pengen cepat-cepat resign biar terbebas dari lingkungan kerja yang kurang baik? Nah, pas banget nih pada edisi kali ini mimin bakalan kasih tips resign dari kantor toxic. Namun sebelum itu mimin mau kasih tau dulu apa aja sih ciri-ciri kantor toxic.
Ciri-ciri kantor toxic:
- Ada pola perilaku yang merugikan seperti sering mengkritik, memicu ketegangan, dan merendahkan anggota tim.
- Adanya kekerasan verbal dan nonverbal. Hal ini ditandai perilaku mengancam, mengintimidasi, dan melecehkan.
- Ada pengabaian dan manipulasi. Misalnya tidak dihargai dalam menyampaikan pendapat dan memanipulasi data kantor untuk tujuan pribadi.
- Penindasan dan kendali berlebih. Ada atasan atau rekan kerja yang suka melakukan penindasan dan terlalu mengendalikan bahkan sampai ke kehidupan pribadi karyawan.
- Perilaku diskriminatif. Perilaku membeda-bedakan karyawan berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, kekayaan, atau latar belakang lainnya.
- Beban pekerjaan yang berlebihan dan tidak realistis, serta tidak diimbangi dengan gaji yang sesuai.
- Ketidakjelasan peran dan harapan. Pemimpin kurang memahami peran dan harapan karyawan, serta tidak memberikan umpan balik yang membangun terhadap hasil kerja karyawan sehingga karyawan mengalami kebingungan.
Nah, dampak dari kantor toxic ini jika dibiarkan terus menerus tentu tidak akan baik bagi diri sendiri. Kantor toxic dapat meningkatkan rasa stres pada individu, mengganggu kesehatan fisik maupun psikis, membuat individu tidak berkembang, dan merasa tidak nyaman dalam bekerja.
Okay, setelah mengetahui ciri-ciri dan dampak dari lingkungan toxic sini biar mimin kasi tau tips dan cara resign:
- Pastikan punya persiapan dana darurat. Setelah resign maka Anda beresiko tidak mempunyai pendapatan, oleh karena itu kamu harus punya dana untuk bertahan hidup setidaknya 6 bulan sampai 1 tahun sampai mendapatkan pekerjaan yang baru.
- Punya rencana kedepan. Anda harus punya rencana sebelum memutuskan resign. Setidaknya Anda sudah mempunyai bayangan nanti mau kerja jadi apa? mau melamar di kantor mana? apakah mau mengembangkan skill dulu? apakah mau memutuskan bekerja mandiri atau buka usaha?. Kalau Anda sudah punya rencana mau ngapain, maka Anda akan lebih terarah dan lebih cepat mencapai pekerjaan baru yang diinginkan.
- Ikuti aturan resign dari perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai aturan masing-masing mengenai resign, sehingga Anda harus paham dulu gimana aturan resign dan ikuti aturan yang sudah ditetapkan perusahaan.
- Komunikasikan dengan atasan. Ketika Anda sudah mempunyai rencana untuk resign, bisa dibicarakan dengan atasan dari jauh-jauh hari dan lihat bagaimana responnya. Pastikan dalam mengkomunikasikannya harus tetap sopan dan profesional. Walau bagaimanapun kondisi perusahaanmu tetap harus dijaga namanya dan tidak membicarakan keburukan secara terang-terangan. Apabila ditanya mengenai alasan resign, Anda harus menggunakan alasan yang jelas dan realistis. Dibandingkan Anda terang-terangan mengungkapkan “saya ingin resign dari kantor ini karena orang-orangnya toxic, Pak”, lebih baik Anda menggunakan alasan “alasan saya resign karena saya budaya di perusahaan ini tidak cocok dengan saya sehingga saya ingin mencari kesempatan di tempat yang lain”. Akan lebih baik jika kamu mempunyai alasan yang disertai bukti seperti merantau, melanjutkan studi, menikah dan ikut suami, atau ingin membuka usaha sendiri.
- Tulis surat pengunduran diri. Buatlah surat pengunduran diri yang formal dan profesional. Pastikan isi dalam surat ini memuat maksud pengunduran diri, tanggal akhir bekerja, alasan mengundurkan diri, dan ungkapan terima kasih kepada perusahan karena telah diberikan kesempatan bekerja disini.
- Konfirmasikan dengan bagian HRD. Berikan surat pengunduran diri kepada bagian HRD supaya dapat diproses lebih lanjut. Setelah itu kemungkinan Anda akan diajak diskusi lebih lanjut terkait dokumen lain yang dibutuhkan ataupun manfaat yang diberikan atau tidak diberikan oleh perusahaan. Dalam melakukan komunikasi dengan HRD, Anda harus tetap jaga kesopanan, profesionalitas, dan nama baik perusahaan.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, maka Anda akan tetap terlihat sopan dan profesional sehingga tidak meninggalkan kesan yang negatif pada perusahaan. Walaupun perusahaan sebelumnya memang toxic, tetap sebaiknya Anda harus menjaga nama baiknya dan menahannya di dalam hati saja ya... sampai kamu dinyatakan telah resign. Setelah dinyatakan resign kamu bisa melanjutkan kembali rencana-rencana yang telah Anda susun dan selamat kamu bisa bebas dari kantor toxic
