Karyawan Lama, Apakah Masih Cocok dengan Posisi Saat Ini? Evaluasi Posisi dan Potensi Karyawan Senior demi Kinerja Optimal
Diunggah oleh Admin SK pada 05 Jun 2025
Loyalitas Bukan Satu-satunya Ukuran
Karyawan lama sering dianggap sebagai aset berharga perusahaan. Pengalaman mereka, loyalitas tinggi, serta pemahaman mendalam terhadap budaya kerja menjadikan mereka figur penting dalam tim. Namun, pertanyaannya: apakah karyawan lama masih cocok dengan posisi yang mereka tempati saat ini?
Seiring perubahan dunia kerja yang cepat baik dari segi teknologi, target bisnis, hingga struktur organisasi kesesuaian posisi kerja harus dievaluasi secara berkala, termasuk pada karyawan senior. Artikel ini akan membahas pentingnya evaluasi ulang posisi, tanda-tanda ketidaksesuaian, serta langkah strategis yang dapat diambil perusahaan.
Mengapa Perlu Mengevaluasi Karyawan Lama?
- Perubahan Kebutuhan Organisasi
- Target dan strategi bisnis perusahaan berubah seiring waktu. Posisi yang dulu relevan mungkin membutuhkan kompetensi baru saat ini.
- Misalnya, divisi pemasaran kini dituntut melek digital, padahal sebelumnya hanya mengandalkan media konvensional.
- Perkembangan Teknologi
- Transformasi digital membuat banyak pekerjaan mengalami otomatisasi atau pergeseran fokus. Karyawan lama yang tidak mengikuti perkembangan ini bisa mengalami kesenjangan keterampilan.
- Potensi Stagnasi Kinerja
- Meski berpengalaman, tidak semua karyawan senior memiliki motivasi yang sama seperti dulu. Evaluasi memungkinkan manajemen mengetahui apakah seseorang masih berada di zona nyaman atau justru butuh tantangan baru.
Tanda-Tanda Karyawan Lama Tidak Lagi Cocok dengan Posisinya
- Penurunan Produktivitas
- Kinerja tidak seoptimal sebelumnya, atau output tidak sebanding dengan pengalaman yang dimiliki.
- Resistensi terhadap Perubahan
- Menolak adopsi teknologi baru, tidak antusias mengikuti pelatihan, atau sulit menerima masukan.
- Kurangnya Inisiatif
- Lebih banyak menunggu instruksi daripada menawarkan ide atau solusi.
- Ketidaksesuaian Budaya atau Gaya Kerja
- Ketika budaya kerja mulai bergeser ke arah kolaboratif dan agile, sementara individu tersebut tetap bekerja secara kaku dan individualis.
Langkah Strategis untuk Menyesuaikan Ulang Posisi
- Lakukan Evaluasi Berkala
- Gunakan alat seperti performance review, assessment center, dan psychological test untuk mengetahui kecocokan peran.
- Fasilitasi Program Pengembangan
- Berikan pelatihan ulang (upskilling atau reskilling) bagi karyawan senior agar tetap relevan dengan kebutuhan saat ini.
- Berikan Ruang untuk Mobilitas Internal
- Tawarkan mutasi horizontal atau vertikal sesuai minat dan kompetensi terbaru. Misalnya, seorang supervisor lama mungkin lebih cocok menjadi mentor bagi karyawan baru daripada terus berada di posisi operasional.
- Bangun Dialog Terbuka
- Libatkan karyawan lama dalam diskusi tentang peran mereka. Tanyakan apa yang membuat mereka tetap termotivasi dan apakah mereka tertarik mencoba tantangan baru.
Studi Kasus Singkat: PT Sinar Harapan
PT Sinar Harapan, sebuah perusahaan manufaktur, melakukan program evaluasi peran untuk seluruh karyawan dengan masa kerja di atas 10 tahun. Hasilnya, 35% karyawan lama direposisi ke peran yang lebih strategis atau disesuaikan dengan minat dan kekuatan mereka. Efektivitas kerja meningkat hingga 27% dalam enam bulan setelah rotasi posisi dilakukan.
Kesetiaan Perlu Diimbangi dengan Relevansi
Loyalitas memang penting, tetapi relevansi jauh lebih krusial dalam dunia kerja yang terus berubah. Karyawan lama adalah aset, tetapi agar mereka tetap menjadi valuable asset, dibutuhkan evaluasi menyeluruh terhadap kesesuaian posisi dan potensi mereka.
Melalui pendekatan yang sistematis dan humanis, perusahaan dapat mempertahankan karyawan senior sambil memastikan bahwa setiap orang berada di posisi yang paling tepat untuk pertumbuhan individu maupun organisasi.
Hormat kami,
Salam sakti,
Biro Konsultan Psikologi Waskita
More info!
0822-4216-6729
Jl. Monumen 45 No. 12, Setabelan, Banjarsari, Surakarta
