Membongkar Kesalahan Sunk Cost Fallacy Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Diunggah oleh Admin SK pada 03 May 2023
Sunk cost fallacy merupakan salah satu fenomena psikologis yang banyak dibahas dalam bidang ekonomi dan psikologi. Hal ini karena fenomena ini berpotensi menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan, terutama dalam konteks bisnis dan investasi. Teori ekonomi tradisional mengasumsikan bahwa orang membuat keputusan secara rasional, yaitu dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat dari pilihan yang tersedia. Namun, sunk cost fallacy menunjukkan bahwa faktor emosional dan psikologis juga memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan.
Sunk cost fallacy terjadi karena adanya kecenderungan untuk memprioritaskan investasi masa lalu daripada manfaat yang akan diperoleh di masa depan. Ini terjadi ketika seseorang menganggap bahwa investasi yang telah dilakukan merupakan suatu kerugian jika tidak dilanjutkan, bahkan jika memperpanjang investasi tersebut justru akan menghasilkan kerugian yang lebih besar. Sebagai contoh, jika seseorang telah menghabiskan waktu dan uang untuk membangun suatu proyek bisnis yang ternyata tidak menguntungkan, sunk cost fallacy dapat membuatnya terus mempertahankan proyek tersebut meskipun tindakan tersebut tidak rasional dan tidak akan membawa keuntungan.
Teori psikologi juga menunjukkan bahwa sunk cost fallacy mungkin disebabkan oleh kerentanan kita terhadap konfirmasi diri dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Konfirmasi diri terjadi ketika kita mencari bukti untuk mendukung pilihan yang telah kita buat, dan meninggalkan bukti yang mengarah pada kesimpulan sebaliknya. Sedangkan ketidakpastian terjadi ketika kita merasa tidak yakin dengan pilihan yang akan diambil, sehingga lebih cenderung mempertahankan pilihan yang telah dibuat.
Dalam konteks bisnis dan investasi, sunk cost fallacy dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi para pengambil keputusan untuk menghindari kesalahan ini dan mempertimbangkan keputusan berdasarkan prospek keuntungan di masa depan, bukan hanya berdasarkan investasi masa lalu.
Contoh Nyata Dalam Kehidupan Sehari-hari:
Berikut beberapa contoh nyata dari sunk cost fallacy dalam kehidupan sehari-hari:
- Investasi dalam saham atau cryptocurrency yang sudah merugi. Seseorang dapat terjebak dalam sunk cost fallacy dan terus menginvestasikan uang ke dalam aset yang merugi hanya karena telah menghabiskan banyak uang untuk itu, bahkan ketika prospek keuntungan di masa depan tidak jelas.
- Memperbaiki mobil yang sudah tua dan sudah banyak diperbaiki. Seseorang dapat terjebak dalam sunk cost fallacy ketika terus mengeluarkan uang untuk memperbaiki mobil yang sudah tua dan sering mengalami masalah, hanya karena sudah menghabiskan banyak uang sebelumnya untuk memperbaikinya.
- Menyelesaikan film atau buku yang buruk. Sunk cost fallacy dapat terjadi ketika seseorang memutuskan untuk menyelesaikan film atau buku yang buruk meskipun tidak menikmatinya, hanya karena sudah menghabiskan waktu dan uang untuk itu.
- Terus mempertahankan hubungan yang buruk. Sunk cost fallacy dapat terjadi ketika seseorang terus mempertahankan hubungan yang buruk hanya karena telah menghabiskan banyak waktu dan energi untuk itu, bahkan jika hubungan tersebut tidak memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan.
- Terus memperbaiki rumah yang sudah tua dan tidak aman. Sunk cost fallacy dapat terjadi ketika seseorang terus mengeluarkan uang untuk memperbaiki rumah yang sudah tua dan tidak aman, hanya karena telah menghabiskan banyak uang sebelumnya untuk renovasi dan perbaikan.
Dampak Yang Terjadi:
Berikut adalah beberapa dampak dari sunk cost fallacy:
- Kerugian Finansial: Ketika seseorang terus mempertahankan investasi yang tidak menguntungkan karena investasi masa lalu, hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Seseorang mungkin membuang lebih banyak uang pada suatu proyek atau bisnis yang seharusnya sudah dihentikan, daripada menghentikan investasi tersebut dan mencari opsi yang lebih menguntungkan di masa depan.
- Hilangnya Peluang Baru: Sunk cost fallacy dapat membuat seseorang terjebak pada keputusan yang salah dan tidak memperhatikan peluang baru yang mungkin lebih menguntungkan. Misalnya, seseorang mungkin menghabiskan waktu dan uang untuk membangun bisnis yang tidak menguntungkan, dan akhirnya kehilangan kesempatan untuk memulai bisnis baru yang lebih menguntungkan.
- Stres dan Kebimbangan: Sunk cost fallacy dapat menyebabkan stres dan kebimbangan psikologis pada seseorang. Seseorang mungkin merasa terjebak dalam suatu keputusan yang tidak menguntungkan dan merasa tidak dapat melepaskan investasi masa lalu, bahkan jika itu menyebabkan lebih banyak stres dan tekanan dalam hidupnya.
- Menghambat Pertumbuhan: Sunk cost fallacy dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan profesional seseorang. Seseorang mungkin terus-menerus mempertahankan suatu keputusan yang tidak menguntungkan dan tidak mencoba hal baru atau mencari opsi yang lebih menguntungkan. Hal ini dapat menghambat kemajuan seseorang dalam mencapai tujuannya.
- Hilangnya Kepercayaan Diri: Sunk cost fallacy juga dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri pada seseorang. Ketika seseorang terus-menerus mempertahankan keputusan yang tidak menguntungkan karena investasi masa lalu, hal ini dapat menyebabkan seseorang merasa tidak berdaya dan kehilangan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan yang lebih baik di masa depan.
Tips & Trik Yang Konstruktif:
Berikut adalah beberapa tips dan trik yang konstruktif untuk menghindari sunk cost fallacy:
- Fokus pada proyeksi keuntungan masa depan: Dalam pengambilan keputusan, fokuslah pada proyeksi keuntungan yang bisa didapatkan di masa depan, bukan pada investasi masa lalu. Ingatlah bahwa investasi masa lalu yang tidak menguntungkan tidak bisa diubah, jadi lebih baik berfokus pada keputusan yang akan menghasilkan keuntungan di masa depan.
- Identifikasi sunk cost: Sadari bahwa sunk cost adalah biaya yang sudah tidak bisa dikembalikan dan tidak memiliki nilai di masa depan. Identifikasi biaya yang sudah termasuk sunk cost, dan jangan mempertimbangkan sunk cost tersebut dalam pengambilan keputusan.
- Buat rencana cadangan: Ketika membuat keputusan, pertimbangkan juga rencana cadangan jika keputusan tersebut ternyata tidak berhasil. Dengan memiliki rencana cadangan, Anda tidak merasa terjebak dalam investasi yang tidak menguntungkan.
- Pertimbangkan sumber informasi lain: Jangan hanya mempertimbangkan informasi yang sudah tersedia, tetapi carilah informasi tambahan yang bisa membantu Anda membuat keputusan yang tepat. Dengan cara ini, Anda bisa mengurangi risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan.
- Hindari pengambilan keputusan impulsif: Hindari mengambil keputusan impulsif yang hanya didasarkan pada emosi. Jangan terburu-buru dalam membuat keputusan, ambil waktu untuk mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan jangan biarkan emosi mempengaruhi keputusan Anda.
- Lakukan evaluasi secara berkala: Lakukan evaluasi secara berkala terhadap keputusan yang sudah diambil. Jika ada perubahan situasi atau keputusan yang tidak lagi menguntungkan, jangan ragu untuk membatalkan keputusan tersebut dan membuat keputusan baru yang lebih baik.
Dengan mengikuti tips dan trik di atas, Anda dapat menghindari sunk cost fallacy dan membuat keputusan yang lebih tepat untuk masa depan. Ingatlah bahwa keputusan yang tepat adalah yang didasarkan pada proyeksi keuntungan di masa depan, bukan pada investasi masa lalu yang sudah termasuk sunk cost.
