Mau Lolos Psikotes? Ini 5 Hal yang Harus Kamu Tahu dari Sudut Pandang Ahli
Diunggah oleh Admin SK pada 11 Apr 2025
Dalam proses seleksi kerja, psikotes sering kali menjadi “gerbang” awal untuk menilai potensi dan kecocokan kandidat dengan posisi yang dilamar. Meski terkesan menegangkan, kamu bisa kok mempersiapkan diri agar peluang lolos jadi lebih besar. Sebagai penulis yang juga berkonsultasi dengan para psikolog dan HR profesional, berikut ini 5 hal penting yang harus kamu ketahui sebelum menghadapi psikotes, langsung dari sudut pandang ahli!
1. Psikotes Bukan Tentang Benar atau Salah, Tapi Tentang Konsistensi
Banyak orang berpikir bahwa psikotes seperti ujian biasa yang harus dijawab dengan benar. Padahal, sebagian besar jenis psikotes seperti tes kepribadian atau tes logika tidak ada jawaban benar atau salah. Yang dicari adalah konsistensi pola pikir, karakter, dan sikap kerja.
contoh: Jika di awal kamu menjawab bahwa kamu senang bekerja sama dalam tim, tetapi di bagian akhir kamu menyatakan lebih nyaman bekerja sendiri, hasil ini bisa menimbulkan tanda tanya bagi penilai.
Tips dari ahli: Jawablah dengan jujur dan konsisten. Jangan mencoba “menebak” jawaban yang diinginkan perusahaan karena hal ini justru bisa merugikanmu sendiri.
2. Kenali Jenis Psikotes yang Umum Digunakan
Menurut data dari berbagai biro psikologi di Indonesia, perusahaan umumnya menggunakan kombinasi dari beberapa jenis tes seperti:
- Tes logika angka dan gambar (untuk mengukur kemampuan berpikir analitis)
- Tes wartegg dan draw a man (untuk menilai ekspresi emosi dan daya imajinasi)
- Tes kepribadian (EPPS, MBTI, DISC) untuk melihat kecocokan karakter
- Tes pauli/koran atau kraepelin untuk mengukur konsistensi, ketelitian, dan daya tahan kerja
Tips dari ahli: Pelajari contoh-contoh soal dari masing-masing jenis tes agar kamu familiar dengan bentuk dan cara pengerjaannya.
3. Latihan Itu Penting, Tapi Jangan Menghafal
Latihan menjawab soal psikotes memang penting, apalagi untuk jenis tes logika dan angka. Namun, menghafal jawaban justru bisa berbahaya, terutama untuk tes kepribadian.
Insight dari psikolog industri: “Kami bisa tahu mana jawaban yang ‘dibuat-buat’ atau tidak autentik. Jadi, sebaiknya latihan digunakan untuk membiasakan diri dengan tipe soal, bukan untuk mencari jawaban ‘sempurna’.”
Tips dari ahli: Gunakan aplikasi simulasi psikotes atau buku soal sebagai alat bantu untuk melatih kecepatan dan akurasi, bukan meniru jawaban.
4. Perhatikan Kondisi Fisik dan Mental Sebelum Tes
Psikotes mengukur stamina mental dan kemampuan fokus. Oleh karena itu, kondisi tubuh dan pikiranmu sangat memengaruhi hasil tes.
Tidur yang cukup, sarapan sebelum tes, dan datang tepat waktu bisa jadi faktor yang membuat perbedaan besar.
Tips dari ahli: Hindari begadang sehari sebelum tes. Usahakan datang lebih awal agar kamu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
5. Pahami Tujuan Psikotes: Kecocokan, Bukan Penilaian Diri
Banyak peserta merasa gagal karena tidak lolos psikotes, padahal kenyataannya hasil tes hanya menunjukkan kecocokanmu dengan posisi yang ditawarkan, bukan nilai dirimu secara keseluruhan.
Psikolog dari Waskita HR Consultant menyatakan, “Seseorang bisa tidak lolos di satu perusahaan, tapi sangat cocok di tempat lain. Yang penting adalah memahami karakter dan potensi diri.”
Tips dari ahli: Gunakan hasil psikotes sebagai bahan refleksi diri. Jika kamu punya akses ke laporan hasil tes, pelajari kekuatan dan area yang perlu dikembangkan.
Menghadapi psikotes bukan sekadar soal pintar atau tidak, tapi soal kesiapan, kejujuran, dan pemahaman diri. Dengan mengetahui lima hal penting di atas, mulai dari mengenali jenis tes hingga menjaga kondisi fisik kamu bisa lebih siap dan percaya diri saat mengikuti psikotes kerja.
Ingatlah: Lolos atau tidaknya kamu dalam psikotes bukan akhir dari segalanya. Yang terpenting adalah terus berkembang dan mencari tempat kerja yang sesuai dengan potensimu.
Hormat kami,
Salam sakti,
Biro Konsultan Psikologi Waskita
More info!
0822-4216-6729
Jl. Monumen 45 No. 12, Setabelan, Banjarsari, Surakarta
