Ini Dia Pandangan Dari Pakar Psikologi: Mengapa Anak Kecil Suka Nakal?
Diunggah oleh Admin SK pada 03 Nov 2023
Mengamati perilaku anak kecil seringkali akan membuat kita tercengang. Mereka mungkin merusak barang-barang berharga, berlari tanpa henti di sekitar rumah, atau bahkan menolak perintah dengan keras kepala. Pertanyaan yang muncul adalah: mengapa anak kecil suka nakal? Dalam artikel ini, kami akan mengupas fenomena tersebut dengan bantuan pandangan dari para pakar psikologi. Mari kita memahami apa yang mendorong perilaku ini, bagaimana fase ini dapat dipahami dari sudut pandang perkembangan anak, dan bagaimana kita sebagai orang tua atau pengasuh sebaiknya meresponsnya.
1. Fase Eksplorasi dan Pembelajaran
Anak kecil yang suka nakal sebenarnya sedang menjalani fase penting dalam perkembangan mereka: fase eksplorasi. Mereka memiliki keinginan kuat untuk mengetahui, mencoba, dan merasakan segalanya. Ini adalah cara alami mereka untuk memahami dunia di sekitar mereka. Ketika mereka merusak barang-barang atau mencoba hal-hal yang tampaknya aneh, ini sebenarnya adalah upaya mereka untuk belajar dan memahami cara dunia berfungsi.
2. Kemampuan Komunikasi yang Terbatas
Anak-anak pada usia dini seringkali belum memiliki kemampuan komunikasi yang matang. Ketika mereka merasa frustrasi, lapar, atau tidak nyaman, mereka mungkin tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Sebagai gantinya, perilaku nakal dapat menjadi cara ekspresi mereka terhadap ketidaknyamanan atau ketidakpuasan yang dirasakan.
3. Dukungan dan Perhatian
Anak-anak suka mendapatkan perhatian, baik itu dalam bentuk positif atau negatif. Jika mereka merasa perilaku nakal mereka mendapatkan perhatian dari orang dewasa, mereka mungkin tergoda untuk melanjutkan perilaku tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian positif ketika mereka berperilaku baik, daripada memberikan perhatian ketika mereka bersikap nakal. Ini akan membantu memperkuat perilaku positif.
4. Proses Pembelajaran Norma Sosial
Anak-anak kecil juga sedang belajar tentang norma sosial. Mereka belum tahu apa yang diterima dan tidak diterima dalam masyarakat. Oleh karena itu, mereka perlu bimbingan dan panduan yang jelas dari orang dewasa. Memberikan penjelasan tentang perilaku yang diterima dan tidak diterima akan membantu mereka memahami batasan-batasan sosial yang ada.
5. Ekspresi Emosi yang Kuat
Anak-anak mungkin juga menggunakan perilaku nakal sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan emosional yang kuat, seperti kemarahan, cemburu, ketakutan, atau frustrasi. Mereka mungkin belum memiliki keterampilan untuk mengatasi emosi mereka dengan cara yang lebih matang, sehingga perilaku nakal menjadi bentuk pelepasan emosi.
6. Peran Orang Tua dan Pengasuh
Orang tua dan pengasuh memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi perilaku nakal anak-anak. Dalam merespons perilaku nakal, penting untuk memberikan dukungan, pengertian, dan batasan yang jelas. Berbicaralah dengan anak-anak, berikan penjelasan tentang norma sosial, dan ajari mereka cara mengatasi emosi mereka dengan cara yang lebih konstruktif.
Tidak boleh terlalu keras atau terlalu lembut dalam menghadapi perilaku anak-anak yang suka nakal. Jangan lupa bahwa ini adalah fase perkembangan yang normal, dan anak-anak sedang belajar. Dengan dukungan yang tepat, mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih terampil dalam mengatasi perasaan dan perilaku mereka. Ingatlah bahwa kesabaran dan cinta adalah kunci dalam membimbing mereka melalui fase ini.
